Kamis, 15 Oktober 2020

Cara Pemula Mulai Menulis

Ditengah pandemi bulan ke-7 di Indonesia, masih berjibaku dengan skripsi yang belum aku selesaikan dan masih bingung bagaimana cara menulisnya dengan benar. Kali ni aku akan membahas sesuatu tentang menulis.

Menulis. Iya, menulis. Kata kerja itu yang sedang aku lakukan sekarang. Barusan banget, aku membaca blog Sayf Muhammad Isa yang aku kenal dari buku The Chronicle of Ghazi ft. Ustadz Felix Siauw. Tulisan pertama di dalam blog itu mengulas tentang buku, perpustakaan, membaca, dan menulis. Tidak semua orang yang rajin membaca dan menulis menjadi orang besar, namun orang besar pasti rajin membaca dan menulis.

Oke, selama ini, aku sudah (individually thought) banyak membaca. Semua buku yang sudah aku baca sepertinya sudah aku ceklist di goodreads. Total ada 100 buku lebih sedikit. Itu masih sedikit dan kebanyakan novel roman atau yang sejenis. Selama ini aku menuliskan kalau hobiku adalah membaca dan menulis, namun tidak pernah ada yang istikomah. Membaca, iya membaca, namun hanya judul atau penulis tertentu, lalu sudah. Selesai, lanjut ke urusan yang lainnya. Menulis, pernah sih aku mendapat urutan 2 menulis cerpen tingkat fakultas ketika aku masih tingkat 3 kalau tidak salah. And that’s it. Gak ada lagi. Mungkin motivasiku untuk menulis masih salah at that time.

Sekarang aku berusaha untuk istikomah menulis. Karena kata ustad Felix, kalau mau mahir menulis “ya sudah, tulis, mulai menulis” dan persis itu adalah yang aku lakukan. Well, kalau kalian orang yang baru mengenalku, kenapa sih dari tadi referensinya ustad Felix? Ya karena belakangan ini aku sering mengikuti ‘kajian online’ beliau. Karena gaya bicaranya yang logis dan lugas. Bukan berarti aku tidak menerima ataupun tidak menyukai tokoh lainnya, hanya saja saat ini aku masih belajar untuk membaca, mendengar dan menulis lebih banyak yagi sepert contohnya pada tulisan ini (hehehe).

Kembali pada tulisan pertama Sayf Muhammad Isa pada blognya. Judul entri pertama itu ‘Fetih Sultan Mehmet Punya Nama Pena?’ atau yang lebih terkenal dengan Sultan Al-Fatih sang penakluk Konstatinopel. Nama pena beliau adalah Avni. Kata Sayf dari nama si penulis ini sendiri merupakan nama pena yang diambil dari bahasa Arab yang artinya pedang. Untuk itu, karena aku sudah memulai menulis ini dari awal, dan berusaha untuk bisa rajin menulis kedepannya, aku menetapkan bahwa nama penaku adalah Faturiha. Kata Faturiha sendiri terinspirasi dari seseorang yang menjuluki aku dengan nama lucu, Fatur. Di akhir tahun 2010, ketika aku mulai membuat email, inisial itu yang pertama kali muncul dan aku membuat nama Faturiha. Kata Fatur itu juga berasal dari bahasa Arab yang artinya berpengetahuan, bersemangat dan indah. Kata –riha ditambahkan untuk menunjukkan bahwa aku adalah seorang perempuan dan sedikit berirama dengan nama asliku (hehehe). Jadi, dengan nama Faturiha ini aku berharapkan tulisan-tulisan yang selanjutnya akan aku untai akan menambah pengetahuanku, ditulis dengan semangat dan menghasilkan tulisan yang indah juga tentunya

Salam semua!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Review Buku : The Chronicles of Ghazi 4

The Beginning of The Conquest The Chronicles of Ghazi 4 Seri ke-4 dari The Chroncles of Ghazi yang meceritakan tentang perjalan penaklukan K...